Siapa pun yang putus sekolah
karena kendala biaya, bekerja setelah lulus SMP, atau yang berdomisili
di daerah terpencil dan tertinggal, dapat melanjutkan sekolah, dengan
mendaftar ke SMATJJ (SMA Terbuka Jarak Jauh).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah
memperkenalkan SMA terbuka, khusus bagi siswa kurang mampu dan
berdomisili di daerah tertinggal. Sekolah terbuka ini merupakan bentuk
pendidikan formal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari
sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode
belajar mandiri. Dengan sasaran utama yakni lulusan SLTP sederajat,
karena hambatan geografis, sosial, ekonomi dan keterbatasan waktu.
SMA Terbuka Jarak Jauh membuka kesempatan bagi siswa-siswi berusia 16
sampai dengan 21 tahun, untuk bersekolah sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi siswa masing-masing.
Melalui layanan bimbingan belajar mandiri secara online, yang disebut
model dominan online atau Domon menggunakan fasilitas Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), proporsi bimbingan belajar online 80
persen dan bimbingan tatap muka 20 persen. Kegiatan bimbingan belajar
online dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing peserta didik.
Bimbingan belajar tatap muka dilaksanakan di sekolah induk atau tempat
kegiatan belajar (TKB).